Dampak negatif dari penggunaan media sosial di dalam keluarga adalah:

Biasanya Berawal dari media sosial sering terjadi tindak kejahatan seperti penipuan, pembunuhan, pemerkosaan, penculikan dll. Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Karna penggunaan media sosial membuat malas para user untuk berkomunikasi dengan dunia nyata. Hal ini memang benar sekali, mempunya teman yang sangat aktif dalam bersosial media, dia selalu memposting apa saja yang ia kerjakan. Namun berbeda jauh dengan kenyataan. Ornag yang aktif di sosial media nyatanya adalah orang pendiam dan tidak banyak bergaul. Karna pengunaan media sosial lebih sering menggunakan bahasa informal dalam keseharian sehingga bahasa yang formal pun menjadi terlupakan, jika tidak pandai mengontrol,jika tidak maka kita akan terjerumus dalam pergaulan bebas,karna tidak bisanya menjaga ucapan.Situs media sosisal akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri, mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan disekitar meraka karna terlalu banyak menghabiskan waktu mereka dengan menggunakn internet. Dan juga Media sosial dapat membuat anak-anak dan remaja menjadi lalai dan juga tidak bisa membagi waktu karna terlalu asik dengan dunia maya, yang tidak tau bagaimana bentuknya seperti apa. Apalagi untuk seorang pelajar, apabila sudah kecanduan maka meraka lebih mementing hal tersebut dari pada keperluan, bahkan rela menyisihkan uang saku jika itu sangat membutuhkan kuota internet.
.

[tarisya]

Biasanya Berawal dari media sosial sering terjadi tindak kejahatan seperti penipuan, pembunuhan, pemerkosaan, penculikan dll. Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Karna penggunaan media sosial membuat malas para user untuk berkomunikasi dengan dunia nyata. Hal ini memang benar sekali, mempunya teman yang sangat aktif dalam bersosial media, dia selalu memposting apa saja yang ia kerjakan. Namun berbeda jauh dengan kenyataan. Ornag yang aktif di sosial media nyatanya adalah orang pendiam dan tidak banyak bergaul. Karna pengunaan media sosial lebih sering menggunakan bahasa informal dalam keseharian sehingga bahasa yang formal pun menjadi terlupakan, jika tidak pandai mengontrol,jika tidak maka kita akan terjerumus dalam pergaulan bebas,karna tidak bisanya menjaga ucapan.Situs media sosisal akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri, mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan disekitar meraka karna terlalu banyak menghabiskan waktu mereka dengan menggunakn internet. Dan juga Media sosial dapat membuat anak-anak dan remaja menjadi lalai dan juga tidak bisa membagi waktu karna terlalu asik dengan dunia maya, yang tidak tau bagaimana bentuknya seperti apa. Apalagi untuk seorang pelajar, apabila sudah kecanduan maka meraka lebih mementing hal tersebut dari pada keperluan, bahkan rela menyisihkan uang saku jika itu sangat membutuhkan kuota internet.
.

Menurt saya dampak negatif yang di timbulkan akibat perkembanga media sosial bagi keluarga
 
1. Tidak ada waktu bersama atau quality time bersama keluarga, baik suami, istri, maupun anak. Karena masing-masing asik dengan media sosial, sehingga tidak ada obrolan, canda tawa hangat antar anggota keluarga. Sehingga kehidupan  keluarga dan hubungan pernikahan seperti hambar, tidak hangat, dan lebih menyenangkan berinterkasi lewat media

2. Kurang fokus dengan peristiwa di depan mata. Sering kali karena ibu dan ayah sibuk dengan media sosialnya, mereka tidak fokus pada anak, misalnya saat di rumah, anak dibiarkan berlari-lari hingga akhirnya jatuh dan menangis baru orang tuanya melihat keadaan anak. Tapi sebelum kejadian, mereka tidak memperhatikan anak. Kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan menjadi tidak prioritas lagi.

3. Adanya jarak dalam kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan karena privasi. Privasi memang diperlukan dalam sebuah hubungan pernikahan. Namun jika terlalu banyak menyembunyikan rahasia di media sosial, yang ada hubungan menjadi berjarak, bisa-bisa akhirnya muncul kesalahpahaman dan perpecahan. Tak sedikit pasangan yang bercerai karena media sosial loh Mom. Salah satunya ialah perselingkuhan yang bermula dari media sosial. Begitu pula kehidupan keluarga anak dan orang tua. Anak jadi merasa orang tuanya tidak perlu tahu kehidupan media sosialnya, karena merasa itu adalah privasinya. 

4. Membandingkan kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan kita dengan orang lain. Seringnya melihat foto atau video yang diposting atau upload orang lain, sering kali secara tidak langsung kita jadi membandingkan kehidupan kita dengannya. Misalnya saja ketika melihat teman mengajak anakya berlibur ke luar negeri. Sering kali muncul ego “tidak mau kalah” ingin juga mengajak anak ke sana. Selain itu, muncul juga perasaan “duh kok dia enaknya jalan-jalan terus, sedangkan aku jarang banget suami ngajak jalan-jalan, pelit”, atau “kok dia beruntung banget punya suami romantis, sedangkan suami ku cuek”. Sehingga secara tidak sadar kita merasa kualitas kita tidak lebih baik dibanding yang lain. Padahal banyak kasus ternyata bahwa kehidupan maya yang dibangun dari foto dan video di media sosial, belum tentu seindah di kehidupan nyata. Begitu pula dengan kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan. Tidak selalu kita melihat foto seorang teman dengan anak dan suaminya terlihat sangat bahagia, belum tentu nyatanya juga begitu. Sehingga kita menjadi kita mensyukuri apa yang kita miliki.

[Nova Selajar Da Costa]

Menurt saya dampak negatif yang di timbulkan akibat perkembanga media sosial bagi keluarga
 
1. Tidak ada waktu bersama atau quality time bersama keluarga, baik suami, istri, maupun anak. Karena masing-masing asik dengan media sosial, sehingga tidak ada obrolan, canda tawa hangat antar anggota keluarga. Sehingga kehidupan  keluarga dan hubungan pernikahan seperti hambar, tidak hangat, dan lebih menyenangkan berinterkasi lewat media

2. Kurang fokus dengan peristiwa di depan mata. Sering kali karena ibu dan ayah sibuk dengan media sosialnya, mereka tidak fokus pada anak, misalnya saat di rumah, anak dibiarkan berlari-lari hingga akhirnya jatuh dan menangis baru orang tuanya melihat keadaan anak. Tapi sebelum kejadian, mereka tidak memperhatikan anak. Kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan menjadi tidak prioritas lagi.

3. Adanya jarak dalam kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan karena privasi. Privasi memang diperlukan dalam sebuah hubungan pernikahan. Namun jika terlalu banyak menyembunyikan rahasia di media sosial, yang ada hubungan menjadi berjarak, bisa-bisa akhirnya muncul kesalahpahaman dan perpecahan. Tak sedikit pasangan yang bercerai karena media sosial loh Mom. Salah satunya ialah perselingkuhan yang bermula dari media sosial. Begitu pula kehidupan keluarga anak dan orang tua. Anak jadi merasa orang tuanya tidak perlu tahu kehidupan media sosialnya, karena merasa itu adalah privasinya. 

4. Membandingkan kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan kita dengan orang lain. Seringnya melihat foto atau video yang diposting atau upload orang lain, sering kali secara tidak langsung kita jadi membandingkan kehidupan kita dengannya. Misalnya saja ketika melihat teman mengajak anakya berlibur ke luar negeri. Sering kali muncul ego “tidak mau kalah” ingin juga mengajak anak ke sana. Selain itu, muncul juga perasaan “duh kok dia enaknya jalan-jalan terus, sedangkan aku jarang banget suami ngajak jalan-jalan, pelit”, atau “kok dia beruntung banget punya suami romantis, sedangkan suami ku cuek”. Sehingga secara tidak sadar kita merasa kualitas kita tidak lebih baik dibanding yang lain. Padahal banyak kasus ternyata bahwa kehidupan maya yang dibangun dari foto dan video di media sosial, belum tentu seindah di kehidupan nyata. Begitu pula dengan kehidupan keluarga dan hubungan pernikahan. Tidak selalu kita melihat foto seorang teman dengan anak dan suaminya terlihat sangat bahagia, belum tentu nyatanya juga begitu. Sehingga kita menjadi kita mensyukuri apa yang kita miliki.